Sunday, September 16, 2007

Meriah Sahurku



Masih segar di ingatanku
Suatu waktu dahulu
Ketika itu
Aku baru darjah Satu

Pukul empat setengah
Lampu sudah dipasang cerah
Emak sudah riuh rendah
Mengejutkan seisi rumah
Dari mimpi yang indah

Meriah sahurku
Adik beradik berteleku
Atas tikar mengkuang kelabu
Di ruang dapur berdinding kayu

Emak hidangkan nasi
Kuah tumis ikan kerisi
Sambal belacan celur pucuk ubi
Kopi panas meruap ke pipi

Tak siapa yang berani
Menjamah nasi
Atau menghirup kopi
Sebelum Ayah berguri

Meriah sahurku
Lupa tentang tidur yang terganggu
Lupa tentang mimpi terdahulu
Lupa tentang kisah-kisah sendu

Sahurku bahagia
Dari sebuah keluarga sederhana
Di hujung kampung penuh derita
Zaman yang penuh cerita duka
Walau kami tidak kaya
Kami tetap punya cita-cita

Kini
Ayah tiada lagi
Dan Mak kadang-kala bersendiri
Adik beradik di sana dan di sini

Pukul empat setengah
Lampu terpasang cerah
Isteri sudah riuh rendah
Mengejutkan seisi rumah
Dari mimpi yang indah

Meriah sahurku
Putaran hidup bertemu
Dalam detik waktu
Dalam ruang rindu

~Po.

Monday, September 10, 2007

Ramadhan Kembali Lagi

Ramadhan Ini
Kembali lagi
Dengan janji-janji Ilahi
Pasti

Keberkatan melangit tinggi
Kenikmatan yang tidak terperi

Doa diangkat menjelang mentari terbenam
Ibadah yang berkat dalam sepertiga malam

Bulan rezeki berlimpahan
Bulan menuntut kesabaran

Bulan dijanjikan kemenangan
Bulan Al-Quran diwahyukan

Bulan Badar diakhiri gemilang
Bulan Kota Mekah kembali ditawan

Lailatul Qadar terhidang
Dalam setiap syahru Ramadhan

Munajad bersujud
I’tiqaf bertahmid

Malam antara malam
Menyamai seribu bulan

Ramadhan ini
Peluang diunjuk lagi
Sucikanlah hati
Hambakanlah diri
Pada Ilahi
Pencipta langit dan bumi

Ramadhan ini
Kembali

~Po.

Sunday, September 02, 2007

Dalam Alunan Lenanya...

...

seorang perempuan
yang sedang nyenyak tidur
di sebelahku

terurai rambut
di bantal empuk
dalam lena
mengiring manja
bersama alunan nafasnya

seorang perempuan
yang sedang nyenyak tidur
di sebelahku

berselimut gebar ke dada
sejuk pendingin hawa
cadar yang penuh renda
terpejam rapat matanya
impikan bahagia

seorang perempuan
yang sedang nyenyak tidur
di sebelahku

Manis wajahnya
halus kulitnya
buatkan aku terleka
menatap seraut cahaya
mendamaikan jiwa
kemuncak kasih dan cinta

seorang perempuan
yang sedang nyenyak tidur
di sebelahku

aku seka rambutnya
yang terlerai di kelopak mata
aku usap bahunya
dalam getar sentuhan mesra
aku kucup keningnya
agar dia terjaga
dari lena yang lama

betapa aku
seboleh yang mahu
biarkan dia terus beradu

aku bisikkan di telinga
seorang perempuan
yang sedang nyenyak tidur
di sebelahku

sayangku....
sudah masuk waktu

janji kita
pada Yang Satu.

~Po.