Friday, October 28, 2005

untuk kita renungkan

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
TegakTengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya

Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah

Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista... oh
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang telah kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari, hanya tunduk sujud padaNya

Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum... oh
Berubahlah agar Dia tersenyum

- Ebiet G Ade

Friday, October 14, 2005

kering ditubuh sendiri

jenuh aku dipundak
onak menghalang aku kepuncak
bermula dari kecil langkah setapak
dalam jurang buana belantara
dalam gaung sarat pancaroba

lidah ku basah
tak kering digusi
pelikat ku kuyup
kering ditubuh sendiri
tak mampu disidai
tak sanggup mendedah aurat terurai
malu mengaib
tiada kain lagi untuk diganti pakai

disini aku tidak berlumba
disitu aku teruja
rasa menguasai selera
hati mengaburi minda
ilmu dunia mahu ku timba
melaung sekuat suara
tiada bersembunyi digua

/dzan
oct 2005

Wednesday, October 12, 2005

hatimu

hatimu hati batu
batu baur
batu didatang dari sungai

masih belum dicuci
masih belum dianalisa tapis
masih belum diuji alkali

hati ku
hati batu
batu simen
datang dari syarikat malayan cement

hati mu dan hati ku
tak bisa berpadu
kerana hatiku
pun, hati batu

Monday, October 10, 2005

Ramadhan ini...

Temasya sudah bermula
Kemeriahan makin terasa
Seruan bergema
Menyeru manusia
Mengukuhkan jiwa
Menguatkan ghazirahnya
Mengasah tamyiznya
Bertaqarrub padaNya


Siangnya berpuasa
Dijauhi ghibah
Hening malam
Dihiasi qiam
Bertasbih dan tahmid
Berzikir lidah dan hati
Iktikaf bertalafuz pada Al-Waajid
Menghisab insafi diri


Mengharap maghfirah
Mendamba sakinah
Taufik inayah
Meningkatkan taqwa
Mencari redha
Setiap perihal
Moga tetap istiqamah
Dalam mengatur langkah


Ramadhan kan lebih bererti
Seandainya ada hijrah diri

Sunday, October 09, 2005

rindu ramadhan ku

dijendela resahku menjengah
dimalam hatiku gundah
apakah siangku bakal menjadi hina
atau termangu cuma tangan terngadah
menadah suara berdoa
gusarku terubahlah menjadi indah

kenapa peluhku membasahi tubuh
dalam air resahku bercampur
saat dalam tarawih dan witir
aku hilang cemas dan getir
lantas ramadhan mensuci jiwa
menghilang segala nista
rahmat kembalilah bertahta

ini bukan pesta juadah
inilah temasya ibadah

aku rindu ramadhan ku
saat itulah aku dan waktu pernah bertemu
aku malu pada dosa-dosaku
aku pohon belas ikhsan MU

redupkanlah suara aku menegur
dalam getir doaku teratur
ampunilah, muliakanlah
gantikan hati nan gundah
kembali menjadi mesra dan mulia

/dzan
oct 2005

Tuesday, October 04, 2005

Ahlan Ya Ramadhan

Ramadhan hadir di sisi
Ramadhan kembali
Ramadhan menggamit sanubari
Ahlan ya Ramadhan

Pesta ibadah bermula
Sekecil ibadah diganda pahala
Melangkah ke medan sahaya
Membersih hati
Mensuci jiwa

Hadirnya keinsafan
Tersemainya kesedaran
Dipupuknya hijrah kendiri
Dididiknya mahmudah peribadi

Entah bila kan ketemu
Penghulu segala bulan
Di dalamnya malam seribu bulan
Igauan para Nabi
Idaman para Wali
Impian para Sufi
Harapan insani

Di tika ini
Di masa ini
Di saat ini
Umat Rasulullah
Ahlan ya Ramadhan